Perjalanan Rekreasi Menulis Bersama FLP Surabaya

Puthuk Panggang Welut berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
    Camping. Saya akan bercerita tentang pengalaman saya saat camping bersama teman-teman Forum Lingkar Pena (FLP) Surabaya ke Puthuk Panggang Welut yang berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Foto : Penulis
    Pagi-pagi pukul 06.00 WIB saya sudah bersiap-siap, menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk waktu 2 hari 1 malam. Teman-teman FLP berangkat dari Surabaya sedangkan saya berangkat dari pasuruan. Saya berangkat pukul 07.00 WIB dan berjanji bertemu pada pukul 10.00 WIB di Tugu, pertigaan sebelum Pasar Mojosari, Mojokerto. Saya tiba di lokasi pukul 10.45 WIB melebihi waktu yang sudah dijanjikan. Sempat menunggu sebentar karena rombongan teman-teman FLP tiba pukul 11.11 WIB di Mojosari. Kemudian saya bergabung bersama mereka dan melanjutkan perjalanan ke Puthuk Panggang Welut.
    Perjalanan dari Pasar Mojosari ke Puthuk Panggang Welut, kalau menurut google map membutuhkan waktu sekitar 40/22 km untuk sampai di lokasi. Di tengah perjalanan mendekati lokasi, rombongan kami berada di belakang cement mixer truck, yang tiba-tiba berhenti di tanjakan. Sedikit membuat saya panik, takut tiba-tiba truck itu mundur dan mengenai kendaraan yang dibelakangnya yaitu mini bus rombongan kami. Tetapi Alhamdulillah, tidak sampai terjadi apa yang tidak didinginkan, truck itu akhirnya melaju dengan lancar. Beberapa menit kemudian sekitar pukul 11. 46 WIB, kami sampai di lokasi.
   Baru saja kami turun dari mini bus, gerimis hujan sudah turun menjemput rombongan kami. Walaupun ditemani gerimis, kami tetap melanjutkan memasang tenda sebanyak 10 tenda. Setelah selesai, kami duduk beristirahat sambil makan siang yang sudah dipesan oleh ketua rombongan.
    Belum lama kami beristirahat, tiba-tiba hujan turun, dan semakin deras. Kami pun masuk ke tenda masing-masing. Saya masuk di salah satu tenda bersama 2 orang teman. Tidak sampai 5 menit, air masuk ke tenda kami menembus matras dan sleeping bag, ternyata tenda yang kami tempati tempat air mengalir. Setelah menyadari kalau tenda kami tidak aman, segera kami memindahkan barang-barang ke tenda lain yang aman dari aliran air dan tidak bocor. Dari sini saya belajar kalau mendirikan tenda, penting juga memilih tempat yang sekiranya bukan tempat aliran air supaya tidak basah atau menembus matras.
  Sekitar pukul 15.00 WIB hujan mulai reda, kami merapikan kembali beberapa tenda dan memindahkan ke tempat yang lebih aman. Lalu kami membakar kayu yang akan dibuat api unggun nanti malam, untuk mengeringkan pakaian, matras, sleeping bag, dan barang-barang lain yang terkena air hujan.
Musholla
    Di sela-sela kegiatan, kami sholat ke Musholla bergantian. Saya menyebutnya musholla karena bangunan yang terbuat dari bambu itu dibuat khusus untuk orang sholat saja. Terkadang saya sholat berjama’ah dengan sesama pengunjung. Di depan Musholla, ada kran untuk orang-orang berwudlu'.
    Tadinya saya mengira tempat yang akan saya datangi untuk berkemah itu sepi dan akan cuma ada rombongan saya saja. Saya juga mengira suasananya akan gelap, tidak ada aliran listrik dan air pun juga tidak akan ada kecuali air dari sumber mata air. Dugaan saya salah, ternyata banyak sekali pengunjung yang datang ke Puthuk Panggang Welut untuk berwisata maupun berkemah. Ada puluhan tenda yang berdiri di sana, ada tempat untuk charge handphone, listrik, kamar mandi dan WC.
Puluhan Tenda
    Ketika malam menjelang, kami mulai membuat api unggun. Kami bercengkrama sambil menyantap makanan yang kami bawa dari rumah. Ada yang membakar daging, ada juga yang menggoreng cilok dan sosis. Kami yang berjumlah kurang lebih 30 orang, mengobrol, menikmati makanan, ketawa bersama, berdiskusi, curhat, dan sebagainya. Momen seperti ini mungkin akan kami kenang sampai nanti.
    Sekitar pukul 20.00 WIB ketua rombongan meminta kami berkumpul untuk diadakan suatu acara. Tidak afdol rasanya kalau ada api unggun tapi tidak melakukan suatu permainan. Permainan pun dimulai. 
    Permainan pertama, kami bermain truth or dare. Permainan ini sekarang cukup hits karena banyak anak muda atau adegan di film-film yang melakukan permainan seperti ini. Peraturannya, lagu diputar, dan kami memindahkan barang (botol) dari satu orang ke orang yang ada di sampingnya secara berantai. Ketika lagu berhenti dan tepat pada orang yang sedang memegang barang itu, maka akan diberikan pertanyaan, namun sebelumnya harus memilih truth atau dare. Seru, seru banget, karena pertanyaan yang dilontarkan adalah pertanyaan yang tidak biasa ditanyakan dalam obrolan biasa, seperti apa ketakutan kamu dalam hidup? Kapan terakhir kamu menangis? Kapan kamu terakhir ngompol? Siapa artis favorit kamu? Siapa cewek/cowok yang sedang kamu incar? Itulah beberapa pertanyaan yang dilontarkan.

    Permainan kedua adalah performance. Aturan dan caranya sama, namun kali ini ketika lagunya berhenti, dia harus menampilkan sebuah penampilan, seperti membaca puisi, bercerita, bernyanyi, dan hal lain sesuai kemampuan.
    Permainan ketiga adalah menjawab pertanyaan. Pertanyaannya adalah hal apa yang orang lain tidak tahu dari kamu kecuali sahabatmu? Jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang menjawab : Aku orangnya hemat air, aku orangnya boros air, aku sering pindah-pindah tempat tinggal, dan jawaban-jawaban lain yang merupakan rahasia pribadi mereka yang tidak diketahui oleh orang lain kecuali teman dekatnya. Permainan usai, kami melanjutkan menikmati dinginnya malam dengan bercerita, bercanda, mengobrol santai, dan sampai akhirnya kami tidur.
    Pagi-pagi sekali saya bangun untuk sholat subuh dan menikmati pergantian hari, perlahan matahari mulai memancarkan sinarnya. Kami pun berkumpul kembali di luar tenda untuk breakfast dengan makan roti, minum kopi, energen, dan lain-lain. Lalu kami bersiap-siap untuk ke lokasi dekat air terjun.
    Setelah melakukan perjalan melewati jalan yang berbelok-belok dan sedikit nanjak, sampailah kami di sebuah tempat yang indah dan banyak ikon-ikon bagus yang cocok dibuat untuk berfoto-foto. Di sini kami semua kembali berkumpul mengadakan permainan yang tak kalah seru dari semalam. Sebelum permainan, kami memulainya dengan senam pagi dulu. Setelah itu kami bermain tebak 'padanan kata' dan dilanjutkan dengan bermain 'squid game'. Terakhir adalah inti dari kegiatan kami di sini, yaitu menulis tentang pengalaman perjalanan kami selama camping di Puthuk Panggang Welut ini.
    Ujung perjalanan saya di Puthuk Panggang Welut ini berakhir di air terjun. Kabarnya air terjunnya sangat indah. Setelah sampai di lokasi air terjun, Saya agak kecewa karena airnya dalam kondisi kering. Jadi saya hanya berfoto-foto saja di tempat tersebut. Saya dan teman-teman pun kembali ke tenda dan makan bersama sebelum akhirnya bersiap-siap untuk pulang.
    Sebelum dijemput mini bus, saya memanfaatkan waktu melihat-lihat pemandangan yang belum sempat saya lihat dan mengambil gambarnya sebagai kenang-kenangan. Pada pukul 12.00 WIB bus yang menjemput kami pun tiba, dan kami sudah siap meninggalkan Puthuk Panggang Welut.
    Sungguh pengalaman yang sederhana namun mengesankan. Berekreasi tidak harus mahal, masih banyak keindahan alam yang bisa dinikmati tanpa harus pergi ke luar negeri atau ke tempat-tempat yang merogoh kocek terlalu dalam. Berekreasi di Puthuk Panggang Welut hanya membayar tiket masuk sebesar Rp5.000,00 dan biaya berkemah sebesar Rp15.000,00. Cukup murah bukan? Ini beberapa capture foto yang berhasil saya abadikan.






 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.