Ribuan Masyarakat Menghadiri Acara Haul KH. Abdul Hamid dan Menyaksikan Melalui Layar di Sekitar Tempat Acara. |
Senin, 25 september 2023 kemarin, telah dilaksanakan Haul KH. Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar yang ke-42 Tahun dan Nyai H. Nafisah yang ke 33 Tahun . KH. Abdul Hamid dikenal sebagai waliyulloh. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk mengadiri acara ini dengan harapan mendapat barokah dari beliau. Ribuan jama’ah, para Kyai, habaib hingga pejabat ikut menghadiri acara tahunan yang penuh berkah tersebut. Jama’ah yang hadir tidak hanya dari warga pasuruan saja tetapi berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia, bahkan dari Aceh.
Tampak yang menjadi pengisi acara dalam rangkaian Haul KH. Abdul Hamid yaitu KH Ibrahim ‘ammari (Lawang), Habib Ahmad bin Idrus Al-Habsyi (Pasuruan), Gus Abdul Halim Mahdi (Pasuruan), Gus Abdul Hamid bin Taufiq ‘aqib, Habib Mukhsin bin Ja’far Al-Hadad (Lamongan), ustadz Firman Ahsani, S.Pd (Sidoarjo), KH. M. Idris bin Abdul Hamid, H. Erick Tohir, Drs. H. Saefullah Yusuf, Prof. Dr. H. M. Mahfud MD, KH. Yahya Cholil Tsaquf (Rembang), KH. Miftahul Akhyar (Surabaya), Habib Hadi bin Abdul Qodir Al-Idrus, dan Habib Zain Bin Hasan Bahrun (Bangil).
Kota Pasuruan sebagai tuan rumah acara besar ini, Saefullah Yusuf sebagai Walikota Pasuruan meliburkan seluruh pegawai di lingkungan Kota Pasuruan pada hari itu serta membuka pendopo dan kantor daerah untuk dijadikan tempat bersinggah atau beristirahat para jama’ah dari luar kota, demi lancarnya acara Haul ini.
Gus Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, Memberikan Sambutan dalam Acara Haul KH. Abdul Hamid. |
“Pada waktu itu ketika KH. Abdul Hamid terkenal sebagai waliyulloh, salah satu sahabat beliau yaitu Kyai Ali Maksum ingin membuktika apakah betul KH. Abdul Hamid ini wali, maka Kyai Ali datang ke Pasuruan. Sesudah sampai di Pasuruan, beliau berkata kepada KH. Abdul Hamid:
Kyai Ali : Saya butuh uang, Da.
Kyai Hamid: Berapa?
Kyai Ali : Lima ratus ribu.
Mendengar itu, KH. Abdul Hamid langsung mau berdiri mau mengambilkan uang. Tapi oleh Kyai Ali dipegang tangannya.
Kyai Ali : Sampean di sini saja jangan kemana-mana
Kyai Hamid : Lho, katanya butuh uang.
Kyai Ali : Iya, sampean di sini saja.
Kyai Hamid : Iya wes, ‘ala niati Kyai Maksum, Al-fatihah.
Begitu selesai Fatihah, ada rombongan tamu datang. Satu per satu salaman kepada Kyai Hamid. Setiap orang yang salaman ada lemeknya (uang) semua. Begitu terkumpul, langsung disorong ke hadapan Kyai Ali.
Kyai Hamid : Iki lho Da, hitung sendiri.
Saat itu juga dihitung oleh Kyai Ali, dan jumlahnya lima ratus ribu, tidak kurang tidak lebih.
Setelah melihat itu semua, Kyai Ali percaya bahwa KH. Abdul Hamid ini benar-benar Waliyulloh.